Berita
PT FORSTA KALMEDIC GLOBAL DITUNJUK SEBAGAI FASILITAS PENYELENGGARA PELATIHAN AUDITOR CPAKB – BPAFK ACADEMY
Jakarta, 12 September 2024 – PT Forsta Kalmedic Global resmi menjadi lokasi praktik lapangan untuk pelatihan Auditor Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik (CPAKB) pada fasilitas produksi mobile X-Ray. Pelatihan ini diselenggarakan oleh BPAFK Academy bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Kegiatan pelatihan yang berlangsung pada Kamis, 12 September 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para auditor BPAFK dalam melakukan pengawasan terhadap proses pembuatan alat kesehatan. Dengan menjadikan PT Forsta Kalmedic Global sebagai fasilitas penyelenggara.
Simulasi Audit Mendukung Peningkatan Kualitas
Salah satu agenda penting dalam pelatihan ini adalah simulasi audit. Kementerian Kesehatan menilai bahwa PT Forsta Kalmedic Global merupakan sarana yang sangat tepat untuk pelaksanaan simulasi tersebut. Fasilitas yang lengkap dan proses produksi yang memiliki standar nasional maupun internasional di PT Forsta Kalmedic Global akan memberikan insight yang berharga bagi para Auditor pelatihan.
Komitmen Forsta terhadap Kualitas
Sebagai perusahaan yang berkomitmen terhadap kualitas dan keamanan produk, PT Forsta Kalmedic Global menyambut baik kesempatan untuk menjadi bagian dari kegiatan pelatihan ini. Kolaborasi dengan BPAFK Academy dan Kementerian Kesehatan ini merupakan bentuk nyata dari dukungan Forsta terhadap upaya pemerintah dalam meningkatkan kompetensi auditor CPAKB untuk pemastian mutu industri alat kesehatan di Indonesia.
Tentang PT Forsta Kalmedic Global
- PT Forsta Kalmedic Global (www.forsta.co.id) merupakan anak usaha yang didirikan pada tahun 2019 untuk mendukung pemerintah dalam ketahanan nasional di industri alat kesehatan, dengan kemampuan untuk memproduksi berbagai jenis produk yang dapat menembus persyaratan regulasi di market internasional.
- Forsta telah mendapatkan sertifikat produksi, sertifikat CPAKB (Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik), sertifikat ISO 13485, halal, dan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), serta perizinan dari BAPETEN.
- Produksi komersial benang bedah Elva telah tersedia sejak Desember 2021 dengan produk pertama Elvalene, benang bedah sintetis polypropylene yang tidak dapat diserap. Pada tahun 2022, Elvalene telah terdaftar di e-catalogue dan telah diujicobakan di beberapa rumah sakit pendidikan di Pulau Jawa. Elvalene juga telah tersertifikasi halal & TKDN dengan rasio kandungan lokal lebih dari 40%.
- Pada Februari & Maret 2023 mengadakan peluncuran portofolio yang lebih lengkap:
- Benang bedah sintetis yang dapat diserap: Elvacryl, Elvadio, Elvamono, Elvarapid
- Benang bedah alami yang dapat diserap: Elvaplain, Elvachromic
Portofolio ini memenuhi kebutuhan benang bedah utama di pasar.
- Forsta telah menandatangani MoU dengan dua company teknologi dari Italia yaitu Tecnoideal dan BMI sebagai teknologi partner dalam membangun kompetensi manufaktur beragam produk alkes dengan konten teknologi di Indonesia.
PT FORSTA KALMEDIC GLOBAL KEMBANGKAN ALKES LOKAL MOBILE X-RAY DAN FASILITAS PRODUKSI DIALYZER PERTAMA DI INDONESIA
Jakarta, 10 September 2024 – PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe), melalui PT Forsta Kalmedic Global, berkomitmen dalam menyediakan produk dan alat kesehatan berkualitas tinggi sebagai bagian dari upaya mendukung program pemerintah untuk memperkuat ketahanan kesehatan nasional dan mendorong kemandirian industri kesehatan dalam negeri. Setelah sukses meluncurkan benang bedah lokal tahun lalu, kini Forsta memproduksi Mobile X-ray lokal (Elva JollyPlus 301) dan Fasilitas Produksi Dialyzer (RenaCare), menjadikannya perusahaan Pertama di Indonesia dan Kedua di ASEAN yang memiliki Fasilitas Produksi Dialyzer.
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Irawati Setiady, menyatakan bahwa produksi alat kesehatan ini merupakan wujud komitmen Kalbe dalam meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat dan mendukung program pemerintah di bidang kemandirian kesehatan, termasuk dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN), yang menetapkan industri alat kesehatan sebagai sektor prioritas.
“Pengembangan sektor prioritas ini juga meningkatkan TKDN industri alat kesehatan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, terutama pengadaan pemerintah. Salah satu alat kesehatan yang ingin dikembangkan adalah produk dengan teknologi medium-high, termasuk produk radiologi,” tambah Irawati.
Mobile X-ray, merupakan perangkat radiografi yang dapat dipindahkan atau dibawa ke berbagai lokasi untuk mengambil gambar sinar-x. Berbeda dengan mesin sinar-x stasioner yang biasanya ditempatkan di ruang radiologi di rumah sakit atau klinik, mesin sinar-x portabel atau mobile ini dirancang untuk digunakan di tempat-tempat yang mungkin sulit dijangkau oleh pasien, seperti ruang perawatan intensif (ICU), ruang operasi, atau bahkan di rumah pasien.
Alat kesehatan dalam negeri ini telah mendapatkan izin produksi dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN). Mobile X-ray juga berhasil meraih sertifikasi CPAKB (Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik) dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan RI). Selain itu, alat kesehatan ini juga mendapatkan sertifikasi internasional ISO 13485:2016 untuk line produksi electromedic dari BSI Global (British Standards Institution). Pencapaian tersebut membuktikan sistem manajemen mutu internasional dari teknologi radiologi ini telah memenuhi standar dan dapat mendukung kebutuhan medis.
“Kami berharap Mobile X-ray produksi Forsta yang sudah digunakan di berbagai rumah sakit pemerintah dan swasta akan terus diperluas jangkauan penggunaan, sehingga dapat membantu layanan radiologi bagi pasien di Indonesia. Forsta juga berhasil membangun fasilitas produksi Dialyzer yang menjadikan Forsta sebagai perusahaan pertama di Indonesia dan nomor dua di ASEAN yang memiliki Fasilitas Produksi Dialyzer. Dialyzer juga telah meraih sertifikasi CPAKB dari Kemenkes,” tutur Irawati.
Berdasarkan data dari Indonesia Renal Registry, kasus penyakit ginjal kronis di tahun 2022 menunjukkan peningkatan signifikan, dengan 63.489 pasien aktif menjalani hemodialisis dan 158.929 pasien terdiagnosis gagal ginjal kronis. Selain menyediakan obat-obatan untuk pengobatan penyakit ginjal, diperlukan langkah khusus untuk memastikan ketersediaan alat kesehatan bagi prosedur hemodialisis, seperti Dialyzer.
Dialyzer merupakan bahan habis pakai (consumables) yang esensial dalam proses hemodialisis, yaitu prosedur cuci darah bagi pasien yang mengalami penurunan fungsi ginjal secara signifikan. Berdasarkan data BPJS Kesehatan, prosedur cuci darah ini dinyatakan sebagai tindakan dengan pengeluaran terbesar keempat pada pengeluaran BPJS. Produksi Dialyzer lokal akan membantu optimalisasi penggunaan dana BPJS, tidak hanya untuk layanan kesehatan tetapi juga untuk mendukung industri alat kesehatan lokal dan meningkatkan ekonomi dalam negeri.
Pencapaian Forsta ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Agenda ini dihadiri oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof. Ali Ghufron Mukti; Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes, Lucia Rizka Andalucia; Pembina Industri Ahli Pratama Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Robby Ardian Baskoro; Direktur Perizinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif BAPETEN, Ishak; Analis Kebijakan Pertama Direktorat Pasar Digital Pengadaan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Sri Utaminingsih; serta Kepala Instalasi Lab Uji Produk Balai Pengamanan Alat dan Fasilitas Kesehatan (BPAFK) Jakarta, Marlina Harahap.
Pada Maret 2023, Kalbe melalui Forsta telah meluncurkan produk benang bedah lokal dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 40 persen. Ke depannya, Forsta akan memperluas lini produk electromedical dan Dialyzer untuk mendukung ketahanan kesehatan nasional.
Sumber Berita: https://www.kalbe.co.id/id/news/detail/forsta-kembangkan-alkes-lokal-mobile-x-ray-dan-fasilitas-produksi-dialyzer-pertama-di-indonesia
PT FORSTA KALMEDIC GLOBAL RAIH SERTIFIKASI BERGENGSI: CPAKB DAN ISO 13485:2016 UNTUK PRODUK MOBILE X-RAY, PERKUAT KETAHANAN NASIONAL DI BIDANG ALAT KESEHATAN
PT Forsta Kalmedic Global dengan bangga mengumumkan pencapaian dua sertifikasi bergengsi yang menegaskan komitmen kami dalam memberikan produk berkualitas tinggi dan mendukung ketahanan nasional di bidang alat kesehatan.
Sertifikasi CPAKB untuk Mobile X-ray
Pada tanggal 18 Maret 2024, kami berhasil meraih sertifikasi CPAKB untuk alat kesehatan Mobile X-ray. Proses audit yang dilakukan pada 10-12 Januari 2024 oleh tim audit yang terdiri dari Bapak Arief Haryanto, Bapak Samburi, Bapak Eko Harnanto dari Balai Pengamanan Alat dan Fasilitas Kesehatan (BPAFK) dan Ibu Lili Handayani dari Kementerian Kesehatan memastikan bahwa sistem manajemen mutu kami telah memenuhi semua standar yang berlaku. Pencapaian ini menunjukkan dedikasi kami dalam menghadirkan teknologi radiologi berkualitas yang mendukung kebutuhan medis di Indonesia.
Audit ISO 13485:2016
Selain itu, kami juga menjalani audit ISO 13485:2016 dari 2-4 Juli 2024. Audit ini dilakukan oleh auditor Dwi Setiyono, Khwunsuda Anuan, dan Huong Duan dari perwakilan BSI Global. Sertifikasi ini mempertegas komitmen kami terhadap standar manajemen mutu internasional, memastikan bahwa seluruh proses produksi dan pengembangan produk berjalan dengan efisien dan efektif.
Pencapaian kedua sertifikasi ini tidak hanya menjadi bukti nyata dari komitmen PT Forsta Kalmedic Global dalam memberikan produk-produk kesehatan berkualitas tinggi, tetapi juga menunjukkan peran aktif kami dalam mendukung ketahanan nasional di bidang alat kesehatan. Dengan terus meningkatkan kualitas dan keamanan produk, kami berupaya memberikan kontribusi terbaik untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia dan memperkuat posisi sebagai pemimpin dalam industri alat kesehatan.
Dengan sertifikasi ini, PT Forsta Kalmedic Global semakin memperkokoh langkahnya dalam menciptakan inovasi-inovasi baru yang bermanfaat bagi sektor kesehatan nasional, serta menjawab tantangan kebutuhan medis dengan produk-produk yang aman, efektif, dan berkualitas tinggi.
PT FORSTA KALMEDIC GLOBAL : INDUSTRI PERTAMA DENGAN SERTIFIKASI CPAKB UNTUK DIALYZER
PT Forsta Kalmedic Global telah membuat pencapaian baru dengan meraih sertifikasi CPAKB untuk produk alat kesehatan dialyzer pada 16 Juli 2024. Pencapaian ini menegaskan komitmen perusahaan terhadap kualitas dan keselamatan produk dialyzer yang diproduksi, serta merupakan kelanjutan dari proses pengembangan produk dialyzer. Dengan pencapaian ini, PT Forsta Kalmedic Global menjadi industri pertama yang mendapatkan sertifikasi CPAKB untuk produk dialyzer.
Sertifikasi prestisius ini diperoleh melalui audit menyeluruh yang dilakukan pada 3 dan 5 Juni 2024 secara on-site di Fasilitas Manufaktur PT Forsta Kalmedic Global yang terletak di Lantai 2 Gedung Kalbe Business Innovation Center, Pulogadung, Jakarta. Tim inspeksi yang dipimpin oleh Bapak Much. Muchafid Maulana, bersama anggota tim Ibu Lili Handayani dan Ibu Linda Bella Pertiwi, memastikan bahwa PT Forsta Kalmedic Global telah menerapkan sistem manajemen mutu yang komprehensif dan memenuhi semua persyaratan internasional.
“Sertifikasi ini merupakan bukti nyata komitmen kami terhadap kualitas dan keselamatan pasien,” ujar penanggung jawab teknis PT Forsta Kalmedic Global. Dialyzer adalah komponen krusial dalam terapi dialisis, dan kualitasnya sangat penting untuk memastikan keselamatan pasien. Dengan meraih sertifikasi ini, PT Forsta Kalmedic Global menunjukkan komitmen untuk menyediakan dialyzer berkualitas tinggi yang aman dan efektif.
Pencapaian sertifikasi CPAKB ini juga merupakan langkah strategis penting bagi PT Forsta Kalmedic Global dalam meningkatkan kemandirian nasional alat kesehatan Indonesia. Kami bertekad menjadi penyedia alat kesehatan dan diagnostik lokal yang memiliki dampak global.
PARTISIPASI PT FORSTA KALMEDIC GLOBAL DALAM ACARA HOSPITAL EXPO 2023
Kami menampilkan beragam produk inovatif yang dirancang untuk meningkatkan layanan kesehatan. Dalam acara ini, kami berkesempatan untuk menjalin kemitraan strategis dan bertukar informasi tentang teknologi terbaru di industri alat kesehatan. Kami siap untuk selalu mendukung kemajuan sektor kesehatan di Indonesia dan menciptakan masa depan yang lebih cerah untuk perawatan kesehatan berkualitas.
PARTISIPASI PT FORSTA KALMEDIC GLOBAL DALAM ACARA MEDICA 2023
PT Forsta Kalmedic Global dan PT KalGen DNA mewakili PT Kalbe Farma Tbk., hadir di pameran alat kesehatan terbesar di dunia, MEDICA 2023 di Düsseldorf, Germany pada 13-16 November 2023.
Lebih dari 6.200 perusahaan multinasional ikut serta dalam acara ini, yang menampilkan lebih dari 22.000 jenis produk alat kesehatan. Partisipasi Indonesia dalam salah satu pameran alat kesehatan terbesar di dunia ini menegaskan upaya Indonesia dalam memperluas akses pasar alat kesehatan di Eropa sekaligus menunjukkan kapabilitas perusahaan Indonesia dalam memproduksi alat kesehatan dengan kualitas standar internasional.
Kerjasama antara KBRI Berlin dan Kementerian Kesehatan RI serta ASPAKI (Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia) memungkinkan hadirnya dan bergabungnya FORSTA dan KalGen DNA mewakili PT Kalbe Farma Tbk, sebagai salah satu dari 13 industri yang mewakili Paviliun Indonesia di MEDICA Trade Fair 2023.
Pada hari pertama pameran, PT Kalbe Farma Tbk melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama baru dengan mitra teknologi yaitu Aohua Endoscopy Co., Ltd., China. Penandatanganan kerjasama dan perjanjian perdagangan tersebut juga disaksikan langsung oleh Duta Besar RI Arif Havas Oegroseno, Ditjen Farmasi dan Alat Kesehatan-Kemenkes RI, Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional-Kemendag RI, Konsul Jenderal RI di Frankfurt, delegasi dari Industri Kesehatan Indonesia, Bernadus Karmin Winata selaku Director In Charge SBU Medical Devices & Diagnostics PT Kalbe Farma Tbk dan Taruna Widjaja selaku Komisaris PT Forsta Kalmedic Global serta Yvone Astri Della Sijabat selaku Direktur PT Forsta Kalmedic Global.
Perjanjian kerjasama ini ditandatangani oleh Bapak Vidjongtius – Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk dan Mr. Xu Kun – Sales Director of International Department (Aohua Endoscopy Co., Ltd) sebagai gambaran resmi dimulainya projek pengembangan produk baru untuk membantu meningkatkan ketahanan dan kemandirian nasional terhadap industri alat kesehatan Indonesia.
Sumber berita: https://kemlu.go.id/portal/id/read/5524/berita/dorong-perluasan-akses-pasar-eropa-perusahaan-alkes-indonesia-catatkan-kerja-sama-dan-transaksi-dagang-di-medica-2023
KUNJUNGAN BAPETEN KE PT FORSTA KALMEDIC GLOBAL
Tim inspeksi yang dipimpin oleh Koordinator Kelompok Perizinan Fasilitas Kesehatan-BAPETEN, Iin Indartati, S.T, M.Si., bersama dengan anggota tim Made Pramayuni, S.T, M.Eng., Yaya Umaya, S.Si, M.Si., serta Dyah Palupi, S.Si, M.Si., melakukan pemeriksaan produksi pesawat sinar-X mobile di Fasilitas Manufaktur PT Forsta Kalmedic Global yang terletak di Lantai 1 Gedung Kalbe Business Innovation Center, Pulogadung, Jakarta Timur.
Pemeriksaan meliputi dokumen dan teknis kesesuaian desain fasilitas, tebal penahan radiasi pada ruang produksi, perlengkapan proteksi, AUR, praktik pengujian, simulasi instalasi, simulasi acceptance test, dan pengukuran paparan.
Setelah verifikasi, PT Forsta Kalmedic Global berkomitmen untuk memperbaiki temuan yang disampaikan oleh tim BAPETEN dalam waktu yang ditentukan. Dengan izin produksi pembangkit radiasi pengion untuk pesawat sinar-X mobile, PT Forsta Kalmedic Global berperan dalam meningkatkan kemandirian nasional alat kesehatan Indonesia dan menjadi manufaktur alat kesehatan dan diagnostik lokal dengan dampak global. Ini dilakukan dengan memastikan sistem, prosedur, dan infrastruktur memenuhi standar lokal dan global.
PARTISIPASI PT FORSTA KALMEDIC GLOBAL DALAM ACARA ARAB HEALTH 2024
Kami dengan senang hati ingin membagikan partisipasi kami dalam Arab Health 2024, yang berlangsung dari tanggal 29 Januari hingga 1 Februari. Acara ini memberikan kesempatan luar biasa untuk menunjukkan kemajuan Indonesia dalam industri alat kesehatan secara global.
Dengan menampilkan inovasi kami dan menjalin hubungan dengan Para Ahli di industri ini, kami bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia dalam dunia kesehatan internasional.
Selama di Arab Health 2024, kami terlibat dalam diskusi yang bermanfaat, mengeksplorasi tren-tren baru, dan membentuk kemitraan yang berharga. Komitmen kami untuk meningkatkan teknologi medis dan meningkatkan ketahanan kesehatan di Indonesia tetap teguh.
Ketika kami meninjau kembali partisipasi kami dalam kegiatan ini, kami sangat antusias untuk terus mendorong inovasi dan kolaborasi dalam komunitas kesehatan global.
PARTISIPASI PT FORSTA KALMEDIC GLOBAL DALAM MEDICAL FAIR THAILAND 2023
PT Forsta Kalmedic Global dengan bangga berpartisipasi dalam ajang prestisius Medical Fair Thailand 2023 yang diselenggarakan dari tanggal 13 hingga 15 September. Acara ini menampilkan lebih dari 800 pameran dari 22 negara, yang memamerkan inovasi terkini dalam sektor kesehatan.
Sorotan tahun ini berpusat pada Community Care Pavilion, yang menampilkan teknologi kesehatan mental digital mutakhir, dan Start-Up Park, di mana solusi kesehatan inovatif mendapat perhatian khusus. Selain itu, acara ini memperkenalkan Medical Manufacturing Pavilion, yang didedikasikan untuk menjelajahi perkembangan terbaru dalam proses dan komponen manufaktur medis.
Dengan dukungan penuh dari Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia, PT Forsta Kalmedic Global dengan bangga mewakili Paviliun Indonesia bersama dengan perusahaan lokal lainnya yang bertujuan untuk memperluas kehadiran di pasar regional, dengan fokus khusus pada produk medis sekali pakai (benang bedah), produk diagnostic (media kultur) dan memperkenalkan kompetensi kami sebagai Contract Manufacturing Organization (CMO). Pembukaan pameran di Indonesia Pavilion di hadiri oleh Wakil Sekretariat Jenderal Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI) dan Atase Perdagangan Bangkok.
Partisipasi PT Forsta Kalmedic Global menegaskan komitmen kami yang teguh untuk memajukan sektor kesehatan global dan meningkatkan ketahanan nasional di bidang alat kesehatan.
KALBE MELALUI FORSTA KALMEDIC GLOBAL KEMBANGKAN PRODUK BENANG BEDAH, DUKUNG KETAHANAN INDUSTRI KESEHATAN NASIONAL
16 Maret 2023
“Ketergantungan kita akan impor, baik bahan baku obat atau alat kesehatan perlahan-lahan harus kita kurangi. Sebagai bagian dari dukungan kepada pemerintah, Kalbe terus berinovasi untuk dapat memproduksi obat dan alat kesehatan dengan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang tinggi sesuai standar yang ditetapkan pemerintah,” ujar Presiden Komisaris PT Kalbe Farma Tbk, Irawati Setiady, dalam agenda Seminar Nasional Dukung Ketahanan Industri Kesehatan Nasional, Kalbe Kembangkan Produk Benang Bedah.
Berdasarkan data Kemenkes, jumlah izin edar alkes dalam negeri tahun 2022 meningkat 2,3 kali lipat dibandingkan tahun 2019, yakni sebanyak 5.427 pada 2019, menjadi 12.524 pada tahun 2022. Kemudian, transaksi alkes dalam negeri di e-catalogue tahun 2022 meningkat 2,5 kali lipat dibandingkan tahun 2019-2021. Tahun 2019-2021 sebanyak 12 persen, sedangkan tahun 2022 sebanyak 30 persen.
“Kami berupaya dengan terus melakukan monitoring dan mengkaji penggunaannya, serta ada keputusan Menteri Kesehatan supaya menggunakan produksi dalam negeri. Kami melakukan berbagai kegiatan business matching setahun delapan kali, kami ingin melakukan pemahaman kepada para user, baik itu kualitas, bagaimana penggunaannya, dan bagaimana post marketing service-nya,” tutur Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, Dra. Lucia Rizka Andalucia.
Kementerian Perindustrian RI juga secara proaktif mendorong pelaksanaan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri. Kementerian Perindustrian melakukan strategi dalam pengembangan industri alat kesehatan, yakni menyederhanakan sistem dan proses perizinan, sistem data dan informasi terintegrasi industri alkes, penggunaan produk dalam negeri melalui e-catalogue, mendorong dan mengembangkan R&D alkes, serta memfasilitasi pengembangan industri alkes.
“Industri farmasi nasional saat ini telah menguasai supply produk obat sekitar 89 persen secara volume, dengan kapasitas produksi yang masih idle sekitar 35 persen. Namun, lebih besar dari 90 persen bahan baku obat (aktif dan penolong) yang digunakan oleh industri farmasi nasional masih diimpor. Beberapa obat yang masih perlu diimpor diantaranya obat-obat yang masih dalam masa paten, berbagai jenis produk biologi, dan obat-obat dengan bentuk dosis yang spesifik seperti aerosol inhaler, atau pen insulin,” papar Staf Ahli Menteri, Kementerian Perindustrian RI, Andi Rizaldi.
Sementara itu, peran perbankan dalam mendukung industri kesehatan saat ini masih sangat minimal dan perlu terus ditingkatkan. Sebab, mengingat industri kesehatan sangat dibutuhkan masyarakat luas. “LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) turut serta mendukung agar kondisi perbankan yang sehat dapat terus mendukung industri kesehatan yang akhirnya kembali berdampak kepada perekonomian negara,” kata Anggota Dewan Komisioner/ Kepala Eksekutif LPS, Lana Soelistianingsih.
“Pak Presiden Jokowi sudah memberikan arahan pada Pembukaan Temu Bisnis 15 Maret kemarin, bahwa 95 persen dari pagu anggaran barang dan jasa harus dibelikan produk-produk dalam negeri. Saat ini masih ada 15.4 T produk impor di alkes dan 3,42 T produk impor obat yang masih perlu menjadi perhatian kita untuk bisa dialihkan ke produk dalam negeri,” imbuh Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Odo R.M.Manuhutu.
Seiring dengan arahan Presiden Joko Widodo, PT Kalbe Farma Tbk turut berkontribusi dalam komitmen menyehatkan bangsa dengan terus berinovasi. Inovasi R&D dan alih teknologi Kalbe dengan kolaborasi multi-parties, serta meningkatkan kompetensi SDM dan produksi melalui alih teknologi dan investasi di Indonesia. Kalbe pun mendukung produksi alkes dalam negeri dengan local content melalui produk benang bedah.
“Kalbe melalui anak usaha PT Kalbio Global Medika sudah produksi bahan baku obat biologi untuk pengobatan anemia, kanker, diabetes, dan lainnya; PT Global Oncolab Farmasudah produksi obat kanker; PT Finusol Primasudah produksi obat cairan infus; PT Forsta Kalmedic Global sudah produksi benang bedah (surgical suture) dan sedang mempersiapkan produksi bahan habis pakai (consumable) lainnya,” jelas Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Vidjongtius.
“Sebagai bagian dari dukungan untuk kemandirian kesehatan khususnya alat kesehatan di Indonesia, Kalbe melalui anak usaha PT Forsta Kalmedic Global telah mengembangkan teknologi surgical suture atau benang bedah dan memproduksinya di dalam negeri dengan TKDN lebih dari 40 persen, akan ditingkatkan di atas 60 persen. Saat ini, Forsta telah mendapatkan sertifikat produksi, sertifikat CPAKB (Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik), sertifikat ISO 13485, dan sertifikat halal,” tutup Vidjongtius.
Produksi komersial benang bedah Elva telah tersedia sejak Desember 2021 dengan produk pertama Elvalene, benang bedah sintetis polypropylene yang tidak dapat diserap. Pada tahun 2022, Elvalene telah terdaftar di e-catalogue dan telah diujicobakan di beberapa rumah sakit pendidikan di Pulau Jawa. Saat ini, portofolio benang yang lebih lengkap sudah tersedia oleh Forsta, baik itu sintetik maupun natural, meliputi Elvadio, Elvacryl, Elvamono, Elvarapid, Elvachromic, dan Elvaplain.
PARTISIPASI PT FORSTA KALMEDIC GLOBAL DALAM EVENT ARAB HEALTH, DUBAI 2023
30 Jan – 2 Feb 2023
PT Forsta Kalmedic Global berpartisipasi sebagai exhibitor pada ajang pameran kesehatan terbesar kedua di dunia, Arab Health yang dilaksanakan di Dubai, Unit Emirat Arab (30 Januari – 02 Februari 2023). Pameran ini dihadiri lebih dari 3.000 peserta dari berbagai belahan dunia temasuk Indonesia. Arab Health tahun ini mengambil tema inovasi dan keberlanjutan dalam perawatan kesehatan, menampilkan Sembilan sector produk yakni Total Radiology, Obs and Gyn, Orthopaedics, Internal Medicine, Surgery, Emergency Medicine, Anaesthesia and Pain Management, Quality Management dan Public Health. Berkolaborasi dengan Kalbe International, Enseval Medika Prima dan Forsta Kalmedic Global berupaya untuk menjaring market global, terutama dalam sector produk sekali pakai, kesehatan personal dan perangkat medis.
PARTISIPASI PT FORSTA KALMEDIC GLOBAL DALAM EVENT MEDICA, GERMANY 2022
13-16 November 2022
Kerjasama antara KBRI Berlin dan Kementerian Kesehatan RI serta ASPAKI (Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia) memungkinkan hadirnya dan bergabungnya FORSTA dalam Paviliun Indonesia pada acara bergengsi tersebut.
Pada hari pertama pameran, FORSTA sebagai salah satu perwakilan perusahaan alat kesehatan Indonesia melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama baru dengan dua mitra teknologi yaitu Tecnoideaal Srl, Italy dan BMI Biomedical International S.r.l., Italy.
Penandatanganan kerjasama dan perjanjian perdagangan tersebut juga disaksikan langsung oleh Duta Besar RI Arif Havas Oegroseno dan delegasi dari Kementerian Kesehatan RI.
Penandatanganan yang dihadiri langsung oleh Marco Fecondini (Tecnoideal Srl), Matteo Tedeschini (Tecnoideal Srl) dan Davide Greco (BMI Biomedical International S.r.l.,) memberikan gambaran resmi dimulainya projek pengembangan produk baru untuk membantu meningkatkan ketahanan dan kemandirian nasional terhadap industri alat kesehatan Indonesia.